Rabu, 12 Juli 2023

Latar Belakang Perundingan Roem Royen

Perundingan Roem Royen adalah peristiwa sejarah penting yang terjadi pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Perundingan ini diadakan pada tahun 1949 antara delegasi Indonesia dan Belanda untuk membahas status Indonesia sebagai negara merdeka.

Latar belakang dari perundingan Roem Royen berasal dari perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Belanda. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan tetap mempertahankan kekuasaannya di Indonesia.

Pada tahun 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I terhadap Indonesia dengan tujuan untuk menguasai kembali wilayah Indonesia. Setelah dua tahun berperang, Belanda akhirnya mengakui kekalahan dan setuju untuk membicarakan perdamaian dengan Indonesia.

Perundingan Roem Royen diadakan di Den Haag, Belanda pada tahun 1949 dan dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Mohammad Roem dan delegasi Belanda yang dipimpin oleh Herman Willem Daendels Royen. Perundingan ini membahas tentang status Indonesia sebagai negara merdeka, kedaulatan teritorial, dan pemulangan tawanan perang.

Namun, perundingan ini tidak berjalan dengan mulus karena ada perbedaan pandangan antara delegasi Indonesia dan Belanda. Delegasi Indonesia menuntut agar Indonesia diakui sebagai negara merdeka secara penuh dan tidak terikat dengan Belanda. Sementara itu, Belanda ingin mempertahankan pengaruhnya di Indonesia dan mengusulkan pembentukan negara federal.

Setelah beberapa bulan negosiasi, perundingan Roem Royen gagal mencapai kesepakatan dan Indonesia memutuskan untuk mengajukan permasalahan ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Akhirnya, pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia dan menyerahkan kendali atas wilayah Indonesia kepada pemerintah Indonesia yang baru.

Perundingan Roem Royen adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia karena berhasil menegaskan kemerdekaan Indonesia dan membuka jalan bagi Indonesia untuk membangun diri sebagai negara yang mandiri dan merdeka. Meskipun perundingan ini tidak berjalan dengan mulus, namun pada akhirnya Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaannya dan menjadi negara yang mandiri.
Air Bergaram Disaring.